Detoksifikasi atau disingkat detoks (detox) adalah menghilangkan racun secara psikologis atau medis. Dalam dunia medis, detoks dapat dilakukan dengan dekontaminasi racun. Tidak hanya memberikan efek rileks dan menyehatkan, detoksifikasi juga bermanfaat memancarkan aura alami perempuan.
Kulit adalah organ tubuh yang paling besar dalam mengeliminasi racun. Pori-pori kulit yang tersumbat adalah salah satu akibat dari penumpukan racun di kulit. Meski tubuh dengan sendirinya dapat menghilangkan racun, tetapi racun tidak akan hilang seluruhnya. Racun yang tersisa ini tergantung intensitas kulit terpapar polusi, sinar matahari, dan faktor lainnya.
Gejala tubuh melakukan detoksifikasi kulit, akan timbul pada proses jenis detoksifikasi apapun. Gejala yang timbul seperti berjerawat, kulit kasar, dan berkeringat. Selain itu, jika mengalami gatal-gatal, eksim, kulit menjadi sangat kering atau berminyak, lingkaran hitam di bawah mata, maka sistem jaringan di kulit tidak bekerja dengan baik.
Jerawat adalah gejala yang sering timbul dalam detoksifikasi. Jerawat yang timbul kadang hanya satu atau dua, hingga dalam jumlah banyak. Sedangkan kulit kasar timbul akibat reaksi alergi, yang membuat kulit tampak kemerahan. Alergi adalah bentuk dari detoks kulit yang timbul untuk memberi sinyal bahwa ada racun dalam tubuh.
Reaksi kulit tersebut akan hilang dalam waktu yang berbeda-beda, dan tergantung pada masing-masing jenis kulit dan racun. Pemicu utama dari reaksi detoksifikasi seperti pemakaian kontrasepsi, pra-menstruasi, berhenti merokok, berhenti mengkonsumsi alkohol, menjalankan diet, atau detoks herbal.
Tidak perlu khawatir dengan gejala-gejala yang timbul akibat detoks kulit tersebut, karena itu memperlihatkan tubuh bekerja dengan baik dengan menghilangkan racun. Jika proses detoks selesai dilakukan, maka akan menghasilkan kulit yang terlihat lebih segar dan bersih.menghasilkan kulit yang terlihat lebih segar dan bersih.