Kulit manusia yang terkena sinar matahari secara kronis, sehingga menunjukkan peningkatan aktivitas dari elastin dan fibrillin (2 jenis glikoprotein). Mutasi pada gen fibrillin bertanggung jawab untuk beberapa penyakit genetik.

Perkembangan fibril biasanya terdapat dalam serat kolagen pada jaringan ikat.

Sel pipih berukuran besar yang mensekresikan protein yang membentuk kolagen, serat elastis, serta substansi antara sel-sel jaringan ikat.

Jenis papilloma yang mengandung jaringan fibrosa yang luas.

Berbentuk menyerupai benang atau filamen.

Bahan utama lapisan kulit bagian tengah, yaitu kolagen, elastin, dan asam hyaluronat akan mulai berkurang seiring bertambahnya usia. Kolagen merupakan protein utama penunjang kulit, asam hyaluronat memiliki kapasitas yang tinggi untuk mengikat air sehingga akan memberikan volume dan bentuk. Sedangkan serat elastin membantu kulit tetap elastis dan kenyal.

Berkurangnya ketiga bahan utama pada kulit inilah yang memicu keriput dan kendur pada kulit. Pada keadaan ini, filler merupakan treatment yang menjadi salah satu pilihan meremajakan kulit yang dapat memulihkan volume kulit yang berkurang. Cara kerja filler tanpa melalui operasi dan dapat langsung dirasakan manfaatnya.

Filler adalah Suatu metode injeksi pengisian dengan zat seperti asam hyaluronat, kolagen, molekul PMMA (poly methylmenthacrylate), dan expanded polytetrafluoroetthylene pada lapisan dermis kulit untuk menghilangkan garis-garis penuaan, kerutan-kerutan kecil, memperbaiki lekukan dan merangsang jaringan ikat normal kulit (elastin dan kolagen kulit) bertambah banyak sehingga wajah atau bagian lain yang di filler tampak lebih sempurna penampilannya, dan tampak lebih muda.

Filler juga dapat digunakan untuk mengoreksi bibir yang tipis/cekung agar terlihat lebih penuh dan seksi, memperbaiki sudut bibir yang turun, dan mengubah kontur bagian wajah seperti pipi, hidung, dagu, dan lekukan senyum yang terbentuk antara cuping hidung dan ujung bibir.