Hyperkeratinization atau hiperkeratinisasi adalah gangguan akibat kelebihan keratin--protein alami yang terdapat dalam kulit kita. Keratin yang berlebih mengakibatkan terganggunya proses pengelupasan sel kulit mati. Sel kulit mati seharusnya mengelupas pada periode waktu tertentu dan digantikan oleh sel kulit baru. Bila proses ini terganggu dan terjadi penumpukan sel kulit mati maka akan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, misalnya kulit kasar dan bersisik, juga gangguan keratosis pilaris. Hiperkeratinisasi sering juga disebut sebagai hyperkeratosis (hiperkeratosis) dan didefinisikan secara sederhana sebagai penumpukan sel kulit mati yang berakibat pada penyumbatan folikel.
Selain itu, hiperkeratinisasi juga berdampak pada penyumbatan saluran kelenjar minyak dalam mengeluarkan sebum (minyak). Kelenjar minyak di dalam kulit kita memiliki saluran yang berhubungan dengan dunia luar, saluran tersebut dilapisi oleh folikel. Sel kulit mati yang menumpuk akibat hiperkeratinisasi akan menyebabkan penebalan folikel, sehingga sebum pun tak dapat dilepas. Sebum atau minyak berlebih pada wajah pada akhirnya menimbulkan jerawat. Oleh sebab itu hiperkeratinisasi kerap disebut sebagai awal proses terjadinya jerawat.
Kelebihan keratin umumnya merupakan faktor genetik. Sehingga penanganan hiperkeratinisasi biasanya lebih difokuskan pada akibat-akibat yang ditimbulkannya. Misalnya dengan penggunaan produk perawatan kulit untuk mengurangi kadar minyak berlebih pada wajah, atau tindakan medis seperti terapi laser yang dapat membantu mempercepat proses pengelupasan sel kulit mati.