Lapisan Henle merupakan lapisan terluar dari kandung akar dalam pada folikel rambut.
Lapisan Henle merupakan lapisan terluar dari kandung akar dalam pada folikel rambut.
Lapisan Henle merupakan lapisan terluar dari kandung akar dalam pada folikel rambut.
Kondisi turunan yang ditandai dengan pertambahan telangiectases kecil pada kulit, membran mukosa, dan organ lainnya, yang berhubungan dengan perdarahan berulang pada beberapa tempat, seperti pendarahan pada usus yang tidak terlihat.
Kondisi turunan yang ditandai dengan pertambahan telangiectases kecil pada kulit, membran mukosa, dan organ lainnya, yang berhubungan dengan perdarahan berulang pada beberapa tempat, seperti pendarahan pada usus yang tidak terlihat.
Herpes merupakan penyakit akibat infeksi virus, yang menyerang kulit dan atau kelamin. Penyakit radang kulit ini ditandai dengan pembentukan
Herpes merupakan penyakit akibat infeksi virus, yang menyerang kulit dan atau kelamin. Penyakit radang kulit ini ditandai dengan pembentukan
Herpes simplex atau herpes simpleks adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Terbagi menjadi dua jenis yaitu (herpes simplex virus 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus 2 (HSV-2).
Herpes simplex atau herpes simpleks adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Terbagi menjadi dua jenis yaitu (herpes simplex virus 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus 2 (HSV-2). Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah penyebab umum untuk luka-luka di sekeliling mulut, sementara HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Baik HSV-1 maupun HSV-2 menular melalui kontak kulit, ciuman, hubungan seks dan oral seks.
Herpes simplex paling mudah ditularkan pada masa terjadinya luka aktif. Akan tetapi virus juga dapat menyebar selama tidak ada gejala yang tampak, dan ditularkan dari daerah yang kelihatannya tidak aktif. Sebagian besar penularan herpes genitalis ini terjadi melalui kontak seksual. Sulitnya, kadang-kadang penderita tidak sadar bahwa ia sedang kambuh, sehingga dengan melakukan hubungan seks yang tidak terlindungi, ia menularkan virus ini ke pasangannya.
Memang akibat infeksi HSV-2 jarang sampai menimbulkan kematian pada orang dewasa. Namun herpes genitalis perlu penanganan serius, karena selain belum ada obat atau vaksin yang efektif, perkembangan akibatnya pun sulit diramalkan. Suami atau istri dengan pasangan yang pernah terinfeksi herpes genitalis perlu melakukan proteksi individual dengan cara menggunakan dua macam alat perintang, yaitu spermicidal foam (busa pembasmi sperma) dan kondom. Spermicidal foam mampu mematikan virus, sedangkan kondom berfungsi untuk menghambat atau mengurangi masuknya virus. Sementara itu si pengidap harus berusaha menyingkirkan faktor-faktor pencetus seperti yang sudah diungkapkan di atas.
Yang juga dikhawatirkan adalah penularan ibu yang mengidap HSV kepada bayi yang dikandung/dilahirkannya. Bila penularan (transmisi) terjadi pada trimester I kehamilan, hal itu cenderung mengakibatkan abortus. Sedangkan pada trimester II bisa terjadi kelahiran prematur. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita herpes genitalis dapat menderita kelainan yang sangat beragam, mulai dari hepatitis, ensefalitis bahkan bisa lahir dalam keadaan meninggal dunia.
Selain pencegahan terhadap penularan serta menghindari faktor pencetus bagi penderita, yang perlu juga diperhatikan adalah kondisi kejiwaan bagi penderita herpes genitalis ini. Anggapan bahwa herpes adalah penyakit kotor, tidak dapat disembuhkan, menular dengan mudah, dll, membuat orang yang terkena herpes akan malu dan takut melakukan pemeriksaan dan berobat. Padahal apabila pengobatan dilakukan sedini mungkin, maka penyakit ini lebih bisa dikendalikan.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Herpes_genitali&oldid=6211364"
Herpes zoster adalah lepuhan kulit yang disebabkan oleh kebangkitan kembali virus varisela-zoster yang menetap laten di akar saraf. Virus varisela-zoster adalah virus yang juga menyebabkan cacar air. Siapa pun yang
Herpes zoster adalah lepuhan kulit yang disebabkan oleh kebangkitan kembali virus varisela-zoster yang menetap laten di akar saraf. Virus varisela-zoster adalah virus yang juga menyebabkan cacar air. Siapa pun yang pernah menderita cacar air di masa lalu dapat terkena herpes zoster, yakni bila virus tersebut tidak sepenuhnya pergi setelah cacar air Anda menghilang. Sejumlah virus tetap bertahan di akar-akar saraf, tidak menimbulkan kerusakan dan gejala, sampai karena satu dan lain hal virus ini kembali berkembang biak dan menyebabkan herpes zoster. Virus varisela-zoster umumnya hanya mempengaruhi satu saraf saja, pada satu sisi tubuh. Saraf di kulit dada atau perut dan wajah bagian atas (termasuk mata) adalah yang paling sering terkena.
Gejala:
Diawali dengan sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Pada kasus yang lebih berat, bisa dirasakan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
Nyeri di bagian tubuh Anda yang sarafnya terpengaruh. Nyeri ini berkisar dari ringan sampai berat berupa rasa pegal, terbakar atau menusuk-nusuk. Kulit di bagian tubuh yang terkena biasanya terasa lunak.
Timbul bintik kecil kemerahan pada kulit. Bintik-bintik ini lalu berubah menjadi gelembung-gelembung transparan berisi cairan, persis seperti pada cacar air,namun hanya bergerombol di sepanjang kulit yang dilalui oleh saraf yang terkena. Bintik-bintik baru dapat terus bermunculan dan membesar sampai seminggu kemudian. Jaringan lunak di bawah dan di sekitar lepuhan dapat membengkak untuk sementara karena peradangan yang disebabkan oleh virus.
Gelembung kulit ini mungkin terasa agak gatal sehingga dapat tergaruk tanpa sengaja . Jika dibiarkan, gelembung akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak berwarna gelap di kulit (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar tanpa meninggalkan bekas. Namun, jika gelembung tersebut pecah oleh garukan, keropeng akan terbentuk lebih dalam sehingga mengering lebih lama. Kondisi ini juga memudahkan infeksi bakteri. Setelah mengering, keropeng akan meninggalkan bekas yang dalam dan dapat membuat parut permanen.
Pengobatan:
Herpes zoster biasanya sembuh sendiri setelah beberapa minggu. Pengobatan hanya diperlukan untuk meredakan nyeri dan mengeringkan inflamasi.
Pereda nyeri. Salah satu masalah terbesar herpes zoster adalah rasa nyeri. Nyeri ini kadang-kadang sangat keras. Parasetamol dapat digunakan untuk meredakan sakit. Jika tidak cukup membantu, silakan tanyakan kepada dokter Anda untuk meresepkan analgesik yang lebih kuat.
Antivirus. Dalam beberapa kasus, obat antivirus seperti asiklovir, famsiklovir, dan valaciclovir mungkin diberikan. Obat-obat tersebut tidak membunuh virus tapi menghambat perkembangbiakan virus. Dengan demikian, tingkat keparahan serangan herpes zoster dapat diminimalkan. Obat antivirus paling berguna pada tahap awal ruam (dalam 3 hari setelah ruam muncul). Namun, dalam beberapa kasus dokter mungkin tetap memberikan obat antivirus bahkan setelah 3 hari perkembangan ruam, terutama pada orang tua dengan herpes zoster parah, atau jika mempengaruhi mata. Obat antivirus tidak disarankan untuk semua pasien. Misalnya, remaja dan anak-anak yang terkena herpes zoster di perut seringkali hanya memiliki gejala ringan dan berisiko rendah terkena neuralgia pasca herpes. Dalam situasi ini obat antivirus tidak diperlukan.
Steroid. Steroid membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan lepuhan. Namun, penggunaan steroid untuk herpes zoster masih kontroversial. Steroid juga tidak mencegah neuralgia pasca herpes.
Tips perawatan:
Nyeri awal dapat berkurang dengan mengompres bagian badan yang terkena dengan es batu (yang dibungkus dalam kain atau plastik).
Tetaplah mandi seperti biasa, karena bakteri di kulit dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air.
Hindari pecahnya gelembung cacar air agar tidak meninggalkan parut permanen dengan:
- Tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras setelah mandi.
- Memberikan bedak talk yang mengandung menthol atau salisil pada lepuhan untuk mengurangi gatal.
- Menutup lepuhan dengan kain kasa yang lembut.
- Memakai pakaian katun yang longgar untuk mengurangi gesekan dengan kulit yang terkena.
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air jika Anda telah menyentuh lepuhan kulit.
Hindari bersentuhan dengan bayi dan anak-anak yang belum menderita cacar air, wanita hamil, orang yang sakit serius, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji, sirsak, pepaya dan tomat merah meningkatkan kekebalan tubuh dan kelembaban kulit yang mempercepat penyembuhan.
Menyerupai penyakit herpes (peradangan pada kulit, dan organ kelamin, ditandai dengan bintil-bintil berisi air).
Menyerupai penyakit herpes (peradangan pada kulit, dan organ kelamin, ditandai dengan bintil-bintil berisi air).