ERHA Ultimate - Klinik Spesialis Kulit & Rambut

Keratinosome

Jenis dari granula berbentuk bulat pada sel kulit yang bermigrasi ke sitoplasma dan membuang isinya ke dalam ruang interselular, dimana granula dipercaya memiliki fungsi sebagai pembatas kulit melawan benda asing.   

Jenis dari granula berbentuk bulat pada sel kulit yang bermigrasi ke sitoplasma dan membuang isinya ke dalam ruang interselular, dimana granula dipercaya memiliki fungsi sebagai pembatas kulit melawan benda asing.   

Pada lapisan stratum granulosum di epidermis, keratinosom disekresikan dari keratinosit, menghasilkan bentuk yang kedap atau tertutup. Lipid mengisi membran yang berfungsi sebagai penghalang air, dan yang nantinya diperlukan memiliki fungsi sebagai penghalang kulit yang tepat. Granula-granula ini melepaskan komponen yang dibutuhkan untuk pergantian kulit di lapisan paling atas lapisan epidermis. Komponen tersebut adalah lipid, enzim hidrolitik, dan protein.  

Keratinosom disebut juga membran-pelapis granula (granula lamellar). Yang berada pada lapisan atas dari lapisan sel epitel skuamosa. Keratinosom memiliki peran mempertahankan air dan sel kohesi.

Keratoacanthoma

Atau disebut moluskum sebaceum. Suatu tumor jinak yang berasal dari jaringan epitel dan biasanya dijumpai pada permukaan kulit yang sering terkena sinar matahari, dan sering terpajang karsinogen seperti asap rokok.

Atau disebut moluskum sebaceum. Suatu tumor jinak yang berasal dari jaringan epitel dan biasanya dijumpai pada permukaan kulit yang sering terkena sinar matahari, dan sering terpajang karsinogen seperti asap rokok. Tumor ini dapat sembuh secara spontan. 

Lesi ini berawal sebagai makula yang kecil yang berwarna merah dan kemudian menjadi papula yang kuat, dan bersisik pada permukaannya. Tingkat pertumbuhan keratoacanthoma jauh lebih cepat. Dengan fase pertumbuhan selama 1-2 minggu dengan ukuran mencapai 1-2 cm tampak lebih cepat dibanding karsinoma (kanker). Penyakit ini cenderung terjadi pada pria dibanding wanita, dengan rasio laki-laki dan perempuan 3-4 : 1.

Hingga saat ini masih belum diketahui apa yang menjadi faktor pencetus keratoacanthoma. Meski dapat sembuh secara spontan, tetapi bagi lesi yang tidak dapat sembuh maka harus dilakukan perawatan secara pembedahan.

Keratoderma

Kondisi pembentukan keratin (penebalan jaringan tanduk) pada telapak tangan dan kaki yang berlebihan. Disebut juga dengan keratoma, hyperkeratosis, keratosis, dan tilosis.  Keratoderma klimakterium Kelainan yang terpadat pada tempat tekanan, umumnya

Kondisi pembentukan keratin (penebalan jaringan tanduk) pada telapak tangan dan kaki yang berlebihan. Disebut juga dengan keratoma, hyperkeratosis, keratosis, dan tilosis. 

Keratoderma klimakterium
Kelainan yang terpadat pada tempat tekanan, umumnya terdapat pada tangan dan kaki, terutama pada tumit.

Keratoma plantare sulkatum
Penyakit ini terdapat pada daerah tropik. Epidermis telapak kaki terutama bagian depan dan tumit jadi menebal dan berwarna kekuningan. Selain itu juga terdapat belahan yang dalam dan hitam. Gejala khasnya adalah terdapat lubang-lubang sedalam 1-7 mm pada telapak kaki, tetapi tidak meradang. Akibatnya kaki akan terasa sakit bila dibawa berjalan. Penyakit ini juga berkaitan dengan musim. Biasanya muncul pada musim hujan dan menghilang pada musim kemarau. 

Keratoderma palmoplantar hereditarium
Terjadi penebalan yang menyeluruh yang nyata pada telapak tangan dan kaki dan bentuknya simetrik. Kadang-kadang penebalan jadi meluas terutama pada punggung sendi jari tangan. Tidak terjadi pada lekukan telapak kaki. Pada kuku akan terlihat kelainan yang berubah menjadi tebal dan berubah bentuk. 

Keratosis pungtata palmoplantar
Terjadi pada semua umur. Terdapat pada banyak penonjolan tanduk yang datar, berwarna kuning abu-abu. Penonjolan akan makin membesar pada telapak kaki dibanding telapak tangan, terutama pada tumit, dan tempat lain yang mendapat tekanan. Sering disebut arsen.

Keratoderma Climacterium

Keratoderma climacterium merupakan keratoderma (kulit menebal dan pecah-pecah) yang seringkali diderita oleh perempuan pada usia klimakterium (40-65 tahun). Banyak kaum hawa yang mengalami kondisi ini menjelang menopause dan pada awal masa tua. Gejala

Keratoderma climacterium merupakan keratoderma (kulit menebal dan pecah-pecah) yang seringkali diderita oleh perempuan pada usia klimakterium (40-65 tahun). Banyak kaum hawa yang mengalami kondisi ini menjelang menopause dan pada awal masa tua. Gejala utamanya adalah epidermis telapak kaki--terutama pada bagian depan dan tumit--sangat menebal dan berwarna kekuningan, terdapat pula belahan yang dalam berwarna hitam. Keratoderma klimakterium juga kerap disertai dengan adanya fisura, yakni luka berbentuk linier dengan dasar kemerahan atau kehitaman. 

Pencegahan keratoderma climacterium di antaranya adalah dengan membatasi penggunaan high heels bagi wanita di usia dewasa-tua. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada kaki. Selain itu, biasakan diri untuk menjaga kelembapan kulit sejak muda, misalnya dengan rajin mengoleskan pelembab pada tangan dan kaki, serta sering mengonsumsi buah-buahan.

Keratolitik

Keratolitik merupakan zat yang yang dapat menghilangkan kelebihan kulit yang dihasilkan oleh epidermis, yakni sisik-sisik kulit yang kasar seperti kutil atau ketombe. Selain itu, keratolitik juga dapat melunakkan atau menipiskan

Keratolitik merupakan zat yang yang dapat menghilangkan kelebihan kulit yang dihasilkan oleh epidermis, yakni sisik-sisik kulit yang kasar seperti kutil atau ketombe. Selain itu, keratolitik juga dapat melunakkan atau menipiskan lapisan keratin. Hal ini berguna untuk meningkatkan kemampuan kulit mengikat kelembaban, sehingga memberi manfaat juga sebagai perawatan untuk kulit kering. 

Beberapa bahan atau zat yang dikenal sebagai agen keratolitik (keratolytic agents) antara lain adalah sulfur, asam salisilat (salicylic acid), resorcinol, urea, asam laktat (lactic acid), juga allantoin. Kombinasi antara sulfur, asam salisilat, dan resorcinol menjadi antibakteri dan antiseptik yang efektif untuk mengobati jerawat. Urea, asam laktat, serta asam salisilat juga dapat digunakan untuk mengobati masalah kulit Keratosis Pilaris. 

Keratolytic Agent

Keratolitik merupakan zat yang yang dapat menghilangkan kelebihan kulit yang dihasilkan oleh epidermis, yakni sisik-sisik kulit yang kasar seperti kutil atau ketombe. Selain itu, keratolitik juga dapat melunakkan atau menipiskan

Keratolitik merupakan zat yang yang dapat menghilangkan kelebihan kulit yang dihasilkan oleh epidermis, yakni sisik-sisik kulit yang kasar seperti kutil atau ketombe. Selain itu, keratolitik juga dapat melunakkan atau menipiskan lapisan keratin. Hal ini berguna untuk meningkatkan kemampuan kulit mengikat kelembaban, sehingga memberi manfaat juga sebagai perawatan untuk kulit kering. 

Beberapa bahan atau zat yang dikenal sebagai agen keratolitik (keratolytic agents) antara lain adalah sulfur, asam salisilat (salicylic acid), resorcinol, urea, asam laktat (lactic acid), juga allantoin. Kombinasi antara sulfur, asam salisilat, dan resorcinol menjadi antibakteri dan antiseptik yang efektif untuk mengobati jerawat. Urea, asam laktat, serta asam salisilat juga dapat digunakan untuk mengobati masalah kulit Keratosis Pilaris.