ERHA Ultimate - Klinik Spesialis Kulit & Rambut

Photocoagulasi

Fotokoagulasi adalah pengobatan untuk retinopati diabetik. Sebuah sinar yang kuat cahaya (laser) digunakan untuk menutup perdarahan pembuluh darah di mata dan membakar pembuluh darah tambahan yang tidak seharusnya tumbuh di

Fotokoagulasi adalah pengobatan untuk retinopati diabetik. Sebuah sinar yang kuat cahaya (laser) digunakan untuk menutup perdarahan pembuluh darah di mata dan membakar pembuluh darah tambahan yang tidak seharusnya tumbuh di sana. Fotokoagulasi laser atau koagulasi laser adalah bedah yang menggunakan laser untuk menutup atau menghancurkan pembuluh-pembuluh darah abnormal yang pecah dan bocor di retina. Fotokoagulasi laser disarankan untuk pasien dengan risiko tinggi retinopati diabetik proliferatif dan edema makula diabetik yang signifikan. Perlakuan standar saat ini untuk retinopati diabetik proliferatif adalah fotokoagulasi panretinal (PRP). Dua atau tiga kali perawatan biasanya diperlukan untuk sekitar 1.500 titik laser yang ditempatkan di seluruh pinggiran retina luar makula. Prosedur ini diterapkan pada tahap akhir penyakit untuk mempertahankan penglihatan sentral (ketajaman visual).

Prosedur ini semakin selain digunakan untuk mata juga fokus diterapkan untuk edema makula diabetik. Edema adalah koleksi cairan, biasanya di rongga paru-paru atau ekstremitas bawah (yaitu, sekitar pergelangan kaki), karena volume air yang berlebihan. Edema sering memburuk setiap kali asupan natrium atau garam berlebihan dan sering ditemui pada pasien gagal jantung kongestif atau penyakit ginjal.

Edema dibagi menjadi dua yaitu pertama, Edema makula (macular edema) adalah pembengkakan (edema) pada makula, daerah dekat pusat retina mata yang bertanggung jawab untuk penglihatan rinci atau membaca. Edema makula merupakan komplikasi umum yang terkait dengan retinopati diabetik. Kedua, Edema dependen adalah pembengkakan di lengan atau kaki yang terjadi pada pasien gangguan mobilitas karena penyebab seperti kelumpuhan, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, atau efek dari stroke.

Photodistribution

Daerah pada kulit yang menerima jumlah terbesar dari paparan sinar matahari, dan yang terkena erupsi karena photosensitivity. Kondisi ini terjadi saat kulit terkena cahaya matahari yang dianggap sebagai zat asing

Daerah pada kulit yang menerima jumlah terbesar dari paparan sinar matahari, dan yang terkena erupsi karena photosensitivity. Kondisi ini terjadi saat kulit terkena cahaya matahari yang dianggap sebagai zat asing berbahaya sehingga memicu reaksi dari sistem kekebalan tubuh dan melakukan perlawanan. Akibatnya timbul reaksi alergi pada kulit. Penyakit ini bisa diwariskan ke penerusnya. Penyakit tertentu, seperti penyakit Lupus (systemic lupus erythematosus) juga bisa menyebabkan kulit tersebut pecah dalam reaksi terhadap sinar matahari.

Bentuk klinis photo distribution ialah kulit tampak memerah, bahkan pada beberapa orang berwarna kebiruan-keabu-abuan, kulit kering, kaku, bengkak dan menebal, terkadang nyeri jika disentuh. Pada penderita cacar (varicella) yang memiliki lesi kulit varicella lokal untuk kulit terbakar matahari berwarna kecoklatan. Berdasarkan hipotesis tertentu, kami menyimpulkan bahwa paparan sinar matahari dapat mengubah gambaran klinis varicella yang disebut dengan photo distribution varicella. Peneliti telah meneliti selama beberapa dekade, kulit hiperpigmentasi yang berwarna biru-abu-abu akibat photo distribution diamati setelah terapi amiodarone disimpulkan mungkin disebabkan lipofuscinosis dermal yaitu gangguan karena penyimpanan abnormal lipofuscins. Dengan menggunakan mikroskop elektron dan kromatografi cair konsentrasi tinggi, peneliti mengidentifikasi deposito amiodarone dalam sampel kulit hiperpigmentasi dari pasien yang diobati dengan zat antiarrhythmic(zat yang digunakan pada obat mengurangi kejanggalan kekuatan atau irama jantung). Temuan peneliti itu menunjukkan bahwa hipotesis yang berkaitan dengan hiperpigmentasi biru-abu-abu untuk lipofuscinosis bisa diuji coba.

Photorejuvenation Laser

Photorejuvenation Laser merupakan terapi laser dengan panjang gelombang tertentu, yang bekerja dengan 'merusak lapisan dermis kulit' dengan induksi panas, tanpa merusak lapisan epidermis kulitnya. Proses pemulihannya akan menghasilkan perbaikan kualitas kulit.

Photorejuvenation Laser merupakan terapi laser dengan panjang gelombang tertentu, yang bekerja dengan 'merusak lapisan dermis kulit' dengan induksi panas, tanpa merusak lapisan epidermis kulitnya. Proses pemulihannya akan menghasilkan perbaikan kualitas kulit. Tindakan ini memiliki downtime yang relatif singkat.

Panjang gelombang yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan/ target terapinya.
Beberapa alat yang umumnya digunakan antara lain :

  • Laser CO2, dengan panjang gelombang 10600 nm

  • Laser Er:Yag, dengan panjang gelombang 2940 nm

  • Laser Er:Glass, dengan panjang gelombang 1540 nm

  • Laser Nd:Yag, dengan panjang gelombang 1064/1320 nm

  • Laser Diode, dengan panjang gelombang 1450 nm

Photosensitivity Disorders

Photosensitivity Disorders atau disebut fotosensitifitas adalah alergi terhadap sinar terutama sinar matahari adalah reaksi sistem kekebalan yang dipicu oleh sinar matahari. Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab utama fotosensitifitas

Photosensitivity Disorders atau disebut fotosensitifitas adalah alergi terhadap sinar terutama sinar matahari adalah reaksi sistem kekebalan yang dipicu oleh sinar matahari. Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab utama fotosensitifitas namun diduga kuat penyebabnya adalah faktor genetik. Kondisi ini terjadi saat kulit terkena cahaya matahari yang dianggap sebagai zat asing berbahaya sehingga memicu reaksi dari sistem kekebalan tubuh dan melakukan perlawanan. Akibatnya timbul reaksi alergi pada kulit. Penyakit ini bisa diwariskan ke penerusnya. Penyakit tertentu, seperti penyakit Lupus (systemic lupus erythematosus) juga bisa menyebabkan kulit tersebut pecah dalam reaksi terhadap sinar matahari.

Berikut 4 Jenis Alergi Sinar Matahari:

Solar urticaria hives (besar, bengkak gatal dan merah) yang terbentuk setelah hanya beberapa menit terkena sinar matahari disebut solar urticaria. Hives muncul dalam 10 menit terkena sinar matahari dan biasanya berlangsung hanya beberapa jam, orang bisa mudah terkena solar urticaria untuk waktu yang sangat panjang, kadangkala tidak terbatas. Kadangkala disertai sakit kepala dan merasa pusing, lemah, dan mual. 
Photosensitivity kimia atau disebut juga Photoallergic Eruption Reaksi terjadi ketika kulit diolesi produk kimia seperti krim, kosmetik,atau obat-obatan dan terpapar sinar matahari. Ini berbeda dari terbakar sinar matahari dimana terjadi hanya setelah orang tersebut memakai obat-obatan tertentu (seperti tetrasiklin) atau kimia atau telah diusapkan ke kulit (seperti parfum atau setelah bercukur). Bahan-bahan ini membuat beberapa kulit menjadi lebih peka terhadap efek sinar ultraviolet (UV). Beberapa orang mengalami hives disertai gatal, dimana mengindikasi jenis obat alergi yang dipicu oleh sinar matahari. 
Polymorphous light eruption: erupsi ini adalah reaksi yang tidak umum terhadap sinar matahari, penyebab yang tidak dimengerti. Hal ini salah satu masalah kulit yang berhubungan dengan matahari yang paling sering terjadi pada para wanita dan diantara orang dari iklim utara yang tidak secara teratur terkena matahari. Erupsi tersebut muncul sebagai benjolan merah yang banyak dan bercak merah yang tidak biasa pada kulit yang terkena matahari. Bercak ini, yang gatal, umumnya muncul antara 30 menit dan beberapa jam setelah terkena matahari; meskipun begitu, bercak baru bisa terbentuk beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Benjolan dan bercak tersebut biasanya hilang dalam beberapa hari sampai seminggu. Biasanya, orang dengan keadaan ini yang terus pergi keluar di bawah matahari secara berangsur-angsur menjadi sedikit peka terhadap akibat sinar matahari.
Actinic Prurigo adalah fotosensitifitas yang disebabkan oleh faktor genetik. Mereka yang menderita penyakit ini akan mengalaminya saat masih kecil. Pengobatan bisa dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan alergi. Untuk mengatasinya, perlu berkonsultasi dengan dokter dan pemberian krim anti ruam. Sebaiknya menghindari kontak langsung dengan sinar matahari.

Photosensitizing Agents

Suatu zat, agen atau faktor yang secara farmakologis (berdasarkan penelitian terhadap obat-obatan atau zat kimia) tidak aktif tapi ketika terkena radiasi ultraviolet atau sinar matahari berubah menjadi metabolit aktif untuk

Suatu zat, agen atau faktor yang secara farmakologis (berdasarkan penelitian terhadap obat-obatan atau zat kimia) tidak aktif tapi ketika terkena radiasi ultraviolet atau sinar matahari berubah menjadi metabolit aktif untuk menghasilkan reaksi yang dapat mempengaruhi jaringan yang sakit. Photosensitizing agents meliputi apapun yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap cahaya ultraviolet.

Bentuknya bisa obat, alergi, penyakit, krim, lotion, dan kosmetik lainnya yang dapat bertindak sebagai agen photosensitizing. Penggunaan salah satu produk yang mengandung agen photosensitizing mungkin dapat merugikan atau merusak kulit jika kulit terpapar sinar UV terutama saat berkemur (tanning bed). Agen photosensitizing meningkatkan risiko terbakar bila terkena sinar ultraviolet. Jika khawatir bahwa beberapa obat bisa mengandung agen photosensitizing, sebaiknya hubungi dan konsultasi dengan dokter dan menghindari berjemur atau berada di luar di bawah sinar matahari terlalu lama. Meski demikian, Zat atau senyawa agen photosensitizing dapat diberikan secara topikal atau sistemik dan telah digunakan terapi untuk mengobati psoriasis dan berbagai jenis neoplasma. Beberapa zat yang mengandung Photosensitizing agents antara lain Bergapten (biasanya terdapat dalam buah anggur), Porfimer sodium, Psoralen, Temoporfin, Talaporfin, Verteporfin, Methoxsalen, beberapa produk herbal, obat-obatan yang mengandung sulfur, dan lain sebagainya.
Jika terkena dampak dari Photosensitizing agents sebaiknya pasien mengenali dan menghentikan penggunaan obat-obatan yang mengandung bahan tersebut. Selain itu untuk sementara, hindari kulit dari paparan sinar matahari. Krim steroid topikal dapat membantu dalam mengobati kemerahan, dan antihistamin umumnya membantu dalam meminimalkan gatal. Dalam kasus yang parah, kursus singkat (10-14 hari) dari steroid oral, di bawah arahan dari dokter, dapat digunakan.

Photosentitasi

Fotosensitasi adalah sensitifitas berlebihan untuk cahaya akibat penggunaan obat, terutama secara lokal. Yang terkenal adalah antiseptikum bithionol dalam sabun bris, karena efeknya sabu ini dilarang penggunaannya secara bebas, kejadian ini

Fotosensitasi adalah sensitifitas berlebihan untuk cahaya akibat penggunaan obat, terutama secara lokal. Yang terkenal adalah antiseptikum bithionol dalam sabun bris, karena efeknya sabu ini dilarang penggunaannya secara bebas, kejadian ini berlangsung di AS dan Kanada pada tahun 1973. Guna menghindarkan alergi kontak, dianjurkan agar tidak menggunakan secara lokal allergen-alergen kontak terkenal seperti lima A ( antibiotik, antiseptika, anastetika lokal, antimikotika, antihistamin). Begitu juga minosiklin dan turunannya kadang-kadang menyebabkan fotosensitasi pada pemakaian oral. Namun tidak semua orang yang menggunakan obat-obatan tersebut akan mengembangkan reaksi photosentitasi hanya beberapa orang saja yang mengalami kerentanan lebih dibandingkan orang lain. Selain obat-obatan, seringkali terjadi pada penggunaan kosmetik yang tidak cocok.

GEJALA Umumnya gejala yang dialami hampir sama dengan yang mengalami kulit terbakar (sunburn) seperti kulit kemerahan, terkadang disertai gatal dan perih, kulit mengelupas dan terasa kasar, pada sebagian orang timbul flek kemerahan atau kecoklatan.-

Penanganan Mengenali dan menghentikan obat photosensitizing agent adalah langkah yang paling penting dalam pengobatan. Secara umum, metode pencegahan yang biasa dilakukan adalah menghindari dari sengatan matahari seperti penggunaan tabir surya dan menghindari kontak yang terlalu lama dengan matahari. Menjaga daerah kelembaban dan membalut basah daerah kulit yang terkena dapat membantu meringankan gejala. Reaksi dapat berlangsung hingga beberapa minggu. Krim steroid topikal dapat membantu dalam mengobati kemerahan, dan antihistamin umumnya membantu dalam meminimalkan gatal. Dalam kasus yang parah, diperlukan terapi sekitar 10-14 hari dari steroid oral, di bawah arahan dari dokter obat tersebut dapat digunakan.